


25 Tahun Lagi Indonesia Akan Kehilangan Hutan
Jika masyarakat dan pemerintah tidak memelihara hutan sekitar 25 tahun lagi
“Setiap menit
Menurut Didit, kerusakan hutan disebabkan industri kelapa sawit yang selalu memperluas areal perkebunannya merupakan masalah terbesar di Indonesia.
Selain itu kegiatan penebangan hutan skala besar oleh perusahaan Hak Pengusahaan Hutan (HPH), Hutan Tanaman Industri (HTI) untuk industri kertas, kebakaran hutan, dan praktek-praktek penebangan illegal juga turut andil.
“Sebenarnya kita tidak memusuhi industri kelapa sawit karena kita masih memerlukan produk-produk kelapa sawit untuk kehidupan sehari-hari, tetapi jangan melewati batas,” tegasnya.
Lebih lanjut Didit mengatakan hutan gambut merupakan cadangan penyimpan karbon yang sangat besar. Sayangnya saat ini hutan gambut mengalamai ancaman yang sangat serius karena perluasan perkebunan kelapa sawit secara besar-besaran.
“Untuk perluasan perkebunan kelapa sawit biasanya membakar lahan gambut untuk dikeringkan, proses pengeringan inilah yang berbahaya. Setelah lahan dibakar gambut lalu dibuat kanal agar air keluar, air tersebut bersifat asam dan melepaskan banyak CO2 ke udara,” jelasnya.
Melalui fakta tersebut Greenpeace mencoba mengajak para pengusaha kelapa sawit untuk mendukung penghentian sementara (moratorium) konversi hutan dan lahan gambut menjadi perkebunan kelapa sawit.
Langkah nyata yang dilakukan Greenpeace dalam menerapkan moratorium lahan gambut dengan meluncurkan
“Selama beberapa bulan di
“Kami mengamati, mengumpulkan fakta lalu semua bukti kami berikan kepada pihak pemerintah yang berwenang,” jelasnya. Hasil yang didapatkan dari kegiatan FDC, perusahaan kelapa sawit Duta Palma menjadi lebih peduli terhadap moratorium.
“Kami menyambut baik niat dari presiden yang mengatakan untuk menekan penggundulan hutan pada 2015,” ucapnya.
Visi dan misi FDI 2008 salah satunya adalah Zero Deforestsation atau menyetop kerusakan hutan. “Tahun ini kami mencoba lebih mengajak pemuda dan masyarakat
“Greenpeace mengajak masyarakat